Harapan: idealitas tanpa realitas

…ketika mimpimu, tak pernah terwujud, ya sudahlah…

pasrah BGT. tapi itu kan pilihan.  sesuatu yang merupakan ideal akan identik dengan utopis. ga semua. tapi cenderung. itu wajib disadari. sebagai bagian dari proses hidup. har apan pun tak selamanya utopis. itu realitas. tapi apa iya, segala bentuk harapan ada usaha dalam mewujudkan. subhanallah sekali jika ya. kebanyakan yang saya amati adalah sebaliknya. sesuatu yang menjadi harapan seperti cenderung kearah mimpi. salah. tidak sii. tapi mungkin perlu kesadaran berpikir lagi. ketika sesuatu terbayang dalam pikiran. dan alat pergerakan tetap stagnan. apa masih dikatakan manusia utuh. konyol. tapi emang seperti itu kecenderungan disekitar saya hari ini. dan tak terkecuali pada saya. terlambat menyadari ini. setidaknya saat ini saya telah tersadar. sudah saatnya kembali kepada realitas. dimana harapan adalah cita-cita. apa pun itu. kesemuanya berhak mendapatkan hak juang yang sama. agar semua pengharapan dapat dinikmati dan tidak diperolok sebagai sebuah idealitas yang utopis serta terpatri sebagai realitas kehidupan kedepannya.maka nikmati hidup ini. bukan dalam pengharapan. tetapi dalam proses melangkah. menuju misteri yang disegerakan sebagai kenangan gemilang dari pergerakan cerdas yang elegan. ini nyata. ini kewajiban. terimakasih kepada pikir yang terus berharap dan kaki-tangan yang terus bergerak.

Tinggalkan komentar